Cerita Dewasa, Pemilik Toko Yang Haus Akan Sex
Cerita Dewasa - Menjelang tahun baru 2008 aku dapat pesanan banyak barang.
Dari pakaian sampai ke alat dapur. Aku ingin ‘One Stop Shopping’, sekali jalan
segalanya kudapat. Dan itu hanya bisa kalau aku belanja ke Mangga Dua.
Hampir seharian aku belanja ini itu sesuai permintaan para
pelangganku aku perlu istirahat utk minum dan sedikit makanan kecil. Aku mampir
di sebuah warung yg ada di setiap pengkolan gang diantar kios-kios Pasar Mangga
Dua itu. Aku mencari tempat duduk yg adem sambil menunggu pesanan juice buah
segar dan semangkok siomay. Barang-barang yg aku belanja telah diurus utk dipak
dan dikirim ke rumah oleh orang di Mangga Dua yg memang biasa memberikan
pelayanan jasa utk keperluan itu.
Pemilik Toko Yang Haus Akan Sex
“Sdh semua belanjanya, Bu? Ini punya ibu ya?”, dia bawa
handponeku.
Aku baru sadar bahwa barang itu terlepas dari tanganku.
Wah.. beruntung sekali aku ketemu orang yg jujur.
“Tadi waktu ibu belanja di toko sy, handpone ini ibu taruh
di dekat kasir, terus ibu tinggal. Sy nyusul ibu sdh hilang. Eehh.. Tau-tau
ketemu di sini. Kebetulan sy juga mau makan siang”, dia memberikan keterangan
padaku dgn sangat ramah.
Aku suka bisa kenalan dgn dia. Ternyata dia penjaga toko di
tempat aku belanja perabot dapur tadi. Namun di samping keramahannya aku
melihat bagaimana matanya nampak seakan menelanjangi tubuhku. Dasar mata
laki-laki. Nggak Jawa, nggak China, nggak Arab sama saja. Mata macam itu adalah
mata laki-laki haus. Mata yg minta dipuaskan hasrat sex nya. Aku sendiri memang
sepenuhnya menyadari bahwa banyak laki-laki yg sering melototkan matanya
melihati tubuh seksiku.
Dgn usiaku yg telah menginjak 28 tahun orang-orang bilang
aku memilik ’sex appeal’ atau pesona sex yg sangat kuat. Jadi aku tak begitu
heran akan tingkah laku penjaga toko penjual alat dapur ini. Namun sepertinya
aku berhutang budi karena dia telah mengembalikan handpone ku hingga aku
menghadapinya dgn ramah. Bahkan aku juga melemparkan kelakar utk menyenangkan
hatinya..
“Engkoh masih muda sdh jadi penjaga toko, nih. Dimana saja
tokonya koh? Disamping perabot dapur ada jual lainnya apa koh?”, Wah.. Dia
bangga dgn macam-macam pertanyaanku ini.
“Sy ada 11 toko yg menjual macam-macam. Memang begitulah
orang China kalau dagang. Apa yg sedang rame. Disini ada tiga toko. Di blok
seberang ada satu toko. Lainnya ada di Blok M, Kelapa Gading Plasa, Pondok
Indah Plasa dan Taman Anggrek”,
“Wah.. Kaya raya dong koh. Nggak ngira ini. Masih muda, kaya
raya”, meluncur kekagumanku yg sekaligus pujian bagi penjaga toko muda ini.
Nampak dia semakin bangga.
“Boleh dong kapan-kapan aku mampir ke toko lainnya”.
“Boleh, boleh Bu. Sekarang kalau ibu mau, kebetulan sy
memang harus ke Kelapa Gading utk ngeliat omzetnya. Mau?”, dia begitu serius
menanggapi omonganku.
Namun naluriku juga mengisyaratkan hal yg lain. Matanya yg
terus menerus menguliti bagian-bagian tubuhku semakin berani dan tdk malu-malu.
Bahkan saat matanya tertumbuk dgn mataku dia memandang ke dalam mataku dgn tajam,
“Mari, Bu. Sambil lihat-lihat keramaian. Nanti sy ajak ibu
makan. Ada American Steak yg enak banget di Kelapa Gading”, dia semakin
membujuk aku.
Dan aku sepertinya menikmati permainan ini. Keluar sifat
isengku. Aku bersikap seolah mau dan tdk mau yg membuat penjaga toko muda ini
semakin penasaran. Kini aku mainkan jurus ber-gaya-ku. Dgn pura-pura
membetulkan tatanan rambutku tanganku mengelusi kepalaku. Dgn cara itu aku
menunjukkan ketiakku yg indah dan bersih menebarkan wewangian yg merangsang
siapapun yg mengendusnya. China itu nampak mengenduskan hidungnya sambil
menelan air liurnya. Dia seakan sedang melumatkan bibirnya ke lembah ketiakku
ini. Nampaknya dia semakin tdk sabar. Taoke muda itu bangun dari kursinya utk
meninggalkan aku namun kutangkap tangannya,
“Makasih HP-nya koh”, lantas kulepaskan peganganku dan
membiarkan dia pergi.
Tetapi dia tak juga bergegas pergi,
“Sayang ibu tak mau melihat tokoku. Tetapi sy suka telah
ketemu ibu yg cantik. Sesungguhnya sy pengin sedikit bersenang-senang”, dia
mengucapkan kata terakhir yg bagiku penuh arti. Kembali kutangkap tangannya,
“Apa maksud koh, eehh.. Pengin bersenang-senang..?”, tanyaku
tajam.
“Sy naksir ibu. Dan kalau ibu suka sy pengin ngajak ibu
tidur”.
Hebat penjaga toko ini. Dia mengucapkan kata-kata yg bisa
dianggap kurang ajar pada aku seorang perempuan dgn penuh percaya diri. Dan dia
tdk berkedip memandangi aku. Dia menunggu apa reaksiku. Ternyata yg semula aku
merasa bisa ngatur dia kini terbalik. Ucapannya yg penuh percaya diri serta
pandangannya yg tajam tanpa kedip itu sungguh membuat aku bertekuk lutut. Aku
mendambakan lelaki jantan macam ini. Adakah aku sedang berhadapan dgn ‘Jackie Chan’?
Edan.. Dan aku masih berusaha tdk kehilangan seluruh mukaku.
Aku tdk mau jadi pecundang. Aku bangkit dan meraih lengannya
dgn sepenuhnya menyadari bahwa aku sedang digandeng penjaga toko muda yg haus
utk melahap tubuhku. Begitu naik ke mobilnya yg bukan main karena merknya
‘Jaguar’, dia tdk lagi membicarakan toko-tokonya. Sambil tangannya langsung
mengelusi payu daraku kemudian menyusup ke BH-ku dia menawarkan padaku, mau
tidur di mana? Di Hilton, Mandarin atau Grand Hyatt? Aku serahkan padanya.
Dgn HP-nya dia minta FO Grand Hyatt menyediakan Suite Room
di lantai 8 yg menghadap ke Patung Selamat Datang di bundaran HI yg terkenal
itu. Sepanjang perjalanan yg memakan waktu hamper 1 jam karena kemacetan
Jakarta tangannya telah merabai seluruh bagian-bagian peka di tubuhku. Aku
menggelinjang hebat. Aku pernah selingkuh beberapa tahun yg lalu. Tetapi
selingkuh yg ini sungguh sangat sensasional bagiku.
Saat turun dari mobil, aku sdh tdk memakai BH dan celana
dalam lagi. Tangan-tangan penjaga toko muda ini dgn lincah telah melepasinya di
sepanjang jalan Thamrin tadi. BH dan celana dalamku kini terserak di lantai
Jaguarnya. Kami langsung menuju lift yg mengantar kami ke Suite 816 Grand
Hayyat Hotel, Thamrin, Jakarta. Aku menikmati bagaimana China kaya ini mengolah
tubuhku.
Sesaat sesudah mengunci kamar dia hempaskan aku ke ranjang
dan dia bekerja. Disibakkannya gaunku. Kepalanya nyosor mendorong wajahnya
tenggelam ke selangkanganku. Aku menggelinjang hebat saat lidah dan bibirnya
melumati lembah selangkanganku. Dia raih tungkai kakiku ke pundaknya. Tangannya
erat-erat memeluki pinggulku. Bibirnya menyedoti meqiku. Dia mengisep-isep
cairan birahiku yg mengalir deras. Aku bukan lagi menggelinjang. Aku berontak
karena tak tahan menanggung kegelian birahi yg sangat dahsyat. Suamiku tak
pernah berbuat begini. Dgn sekali sentak akhirnya rok & blusku lepas dari
tubuhku.
Kini dia yg masih lengkap berpakaian melihati aku yg
telanjang bulat. Seperti beruang kutub yg menyaksikan korbannya, anjing laut yg
manis yg tak berkutik menunggu dilahap pemangsanya. Aku melenguh dan mengeluh
karena nikmat yg melandaku. Aku menanti jamahan kejam erotisnya. Kembali China
muda ini menyeret kakiku dan membiarkan setengahnya terjuntai ke karpet mewah
Suite Room ini. Saraf-saraf pekaku tergetar saat nafasnya kurasakan mengendusi
pahaku. Dia nampaknya ingin memandikan aku dgn lidah dan ludahnya. Dia
mengungkapkan kehausan libidonya. Dia mulai melahap tubuhku.
Utk kepuasannya penjaga toko muda ini menunjukkan egonya.
Dia tdk penuhi rintihanku utk meremasi penisnya. Dia tetap mempertahankan
kelengkapan pakaiannya. Apakah dia menunggu aku menangis dan bersembah
memohonnya? Ternyata aku memang harus bersabar. penjaga toko muda ini
benar-benar memandikan aku dgn ludah dan lidahnya. Tubuhku dibolak-balik,
diputar, dijungkirkan, telentang, jongkok hingga nungging utk melatakan bibir
dan lidahnya. Akibatnya luar biasa. Aku bisa tergiring dan meraih beberapa kali
orgasme tanpa dia telanjang dan ngentot meqiku.
Sungguh luar biasa karena seingatku 5 tahun terakhir aku
hanya bisa meraih beberapa kali orgasme saat tidur dgn suamiku. Itupun aku yg
berusaha keras dgn mengkhayal seakan aku sedang dientot serombongan Satpam
Mangga Dua tempat dimana aku sering datang dan belanja. sesudah diseling
istirahat utk makan sore, dgn tetap membiarkan aku telanjang penjaga toko muda
itu kembali melahapi tubuhku.
Kali ini dia melepaskan pakaiannya sendiri hingga telanjang
bulat pula. Dan aku sungguh terkejut namun sekaligus terpesona saat melihati
penisnya. Langsung kuraih dan kugenggam penis itu. Taoke muda yg aku pikir
sosoknya biasa-biasa saja ini ternyata menyimpan penis yg nggak disunat, gede
dan panjang. Penis itu sdh ngaceng tetapi kulupnya tetap membungkus setengah
bonggol kepalanya. Warnanya bening sebening kulitnya. Dan sungguh nikmat
menggengam penisnya itu. Rasanya penis suamiku tak sampai separuhnya.
“Kamu kulum dulu Bu biar lebih gede dan keras. Biar enak
kalau masuk ke meqimu nanti”, katany dgn nada memerintah.
Sementara penis itu telah didorong dan disentuh-sentuhkan ke
mulutku. Sungguh mati, 5 tahun sdh perkawinanku namun aku tak pernah sekalipun
ngisep penis suami. Rasanya jijik aku. Suamiku juga nggak tega berbuat begitu
padaku. Namun China muda ini..
“Ayoo Bu.. kulum.. Enak nih.. Ayoo”, nampaknya dia nggak
suka aku menolak kemauannya.
Aku agak gugup dan rasanya sdh mau muntah. Namun tangan
penjaga toko ini meraih kepalaku dan menariknya utk menerima tonjokan penisnya
di mulutku. Aku terpana dan..
“Aaarrcchh.. Jj.. Jangaann.. Hheehh.. Tidaakk mmbbllpp..
mmmmpphhhh.. Hhllmm..”. Akhirnya ujung penisnya berhasil menguak celah bibirku.
Terbersit rasa asin-asin dicelah bau bawang putih dari
selangkangan China ini. Aku tak lagi mampu mengelak. Dgn pasti penis itu masuk
ke mulutku. Didiamkannya sesaat sementara tangan kiri penjaga toko tetap
menjambak rambutku utk menahan kepalaku dan tangan kanannya merangsek
memilin-milin puting susuku. Jangan tanya rasa yg melandaku. Ada pedih, ada
sakit, ada nikmat. Semua tercampur menjadi satu. Aku hanya mengeluarkan desah
dan hhllppmm..
Sementara menunggu cina muda itu memompakan penisnya dan
ngentot mulutku. Benar juga yg dia bilang. Sesaat setelah mulai memompa mulutku
penisnya terasa makin gede, makin gede, gede dan uuhh.. Keras banget. Dan tanpa
kira-kira dia memompa mulutku dgn sepenuh semangatnya. Kerongkonganku tersedak.
Nyaris aku tak bisa bernafas. Dgn sepenuh tenagaku tanganku menahannya dan
menolak hingga penis itu lepas dari mulutku.
“Udahh.. Mulutku tersedak..”. Dgn cepat dia mengalihkan
sasarannya.
Kembali aku diseretnya ke tepian ranjang. Tungkai kakiku dia
panggul sementara penisnya diarahkan dgn tepat ke lubang meqiku yg memang telah
dilanda kegatalan birahi yg sangat. Sesaat setelah kepalanya dikocok-kocokkan
di gerbang meqiku yg telah basah dan becek oleh cairan birahiku, penis gede dan
panjang milik China muda itu amblas menembus meqiku.
Adduuhh.. Sepertinya kehausan dan dahaga syahwatku
mendapatkan penyembuhan. Bibir dan dinding meqiku mencengkeram keras batangan
yg menghunjam-hunjam itu. Rasa gatal dan legit menjadikan sensasi nikmat yg tak
terpana. Taoke muda merundukkan kepalanya utk melumati puting susuku. Rasa
lumatannya membuat aku menggelinjang hebat. Tanganku mencabik-cabik rambutnya
utk menahan kegatalan yg melandaku dgn dahsyat. Aku meraung histeris. Pantat
dan pinggulku berkejat-kejat menjemputi penis gede dan legit itu. Keringatku
mengucur dersa dalam dinginnya Suite Room Grand Hyatt.
Akhirnya aku merasakan kehanyutan sanubari saat bibir cina muda
ini nyosor menyedoti bibirku. Ludahku dan ludahnya saling berganti. Rasa dahaga
syahwatku tersalurkan oleh aliran ludahnya yg berpindah ke mulutku. Genjotan
legit penis penjaga toko ke lubang meqiku yg semakin mencepat membuat lumatan
kami semakin intens. Dan ketika tiba-tiba cina muda ini menarik bibirnya lepas
dari bibirku, aku berteriak kecewa..
“Jangann.. Tolong.. Aku haauuss..” Namun cina itu bukan
kembali memagut aku. Dia hanya meludahi mulutku. Terus meludah dan meludah..
Dan aku yg didorong begitu dahaga terus menganga menerima
limpahan ludahnya.. Genjotan legit penisnya tak lagi terkendali. Dinding meqiku
terus mencengkeram dan meremas-remas batangan yg keluar masuk itu. penjaga toko
muda ini nampak sedang menjemput puncak nikmatnya. Aku rasakan kedua tangannya
semakin memeluk erat tubuhku. Dan aku terbawa arus birahi mencengkeramkan
cakarku kedaging punggungnya. Dan sampailah.. Kedutan besar aku rasakan dalam
lubang meqiku. Semburan panas sperma penjaga toko muda ini tumpah ruah
membanjir di lubang meqiku.
Aku pasrah menyerah dalam nikmat entotan cina muda ini.
Pantatku mengejat-ejat mendorong meqiku meremasi batangan penis si penjaga
toko. Bibirku cepat menyedot ludah dari bibirnya. Dalam hujan keringat dari dua
tubuh telanjang kami ini, kami diam utk beberapa saat. Sesekali masih terasa
berkedut penis penjaga toko ataupun remasan dinding meqiku. Tepat jam 5 sore
aku keluar Suite Room 816 Grand Hyatt. penjaga toko muda ingin sendirian di
kamarnya. Padaku dia serahkan amplop berisi uang,
“Nih, Bu, utk naik taksi pulang. Aku nggak bisa nganter ibu
ya. Terima kasih Bu”. Aku terima amplopnya tanpa membukanya.
Aku merasakan aneh .. Kok hanya begitu sdhannya. Sepertinya
aku ditendang keluar kamarnya. Di lorong menuju lift aku membuka amplopnya.
Kudapatkan uang Rp 300 ribu dan 5 lembar voucher belanja di Carrefour
masing-masing senilai Rp 500 ribu. Aku mesti bagaimana? Khan memang tak ada
‘commitment’ apa-apa sebelumnya. Dan aku memang bukan pelacur khan?









No comments: