Cerita Sex Merawani Cewek ABG Seksi
Cerita Dewasa - Seorang
gadis yang bernama Desy adalah anak terakhir dari 4 saudara dimana ayah dan
ibunya menjabat sebagai pejabat di Ibukota Jakarta. Sedangkan saudaranya
ada yang tinggal dengan suaminya dan sedang kuliah di luar kota jadi krseharian
Desy di rumah hanya sendiri kadang juga dia memonta di temani oleh supupunya
yang rumahnyha dekat dengannya.
Sebagai
anak ABG yang mengikuti trend masa kini, Desy sangat gemar memakai pakaian yang
serba ketat termasuk juga seragam sekolah yang dikenakannya sehari-hari. Rok
abu-abu yang tingginya beberapa senti di atas lutut sudah cukup menyingkapkan
kedua pahanya yang putih mulus, dan ukuran roknya yang ketat itu juga
memperlihatkan lekuk body tubuhnya yang sekal menggairahkan.
Penampilannya
yang aduhai ini tentu mengundang pikiran buruk para laki-laki, dari yang
sekedar menikmati kemolekan tubuhnya sampai yang berhasrat ingin menggagahinya.
Salah satunya adalah Rudy, si tukang becak yang mangkal di depan gang rumah Desy.
Rudy,
pria berusia 40 tahunan itu, memang seorang pria yang berlibido tinggi,
birahinya sering naik tak terkendali apabila melihat gadis-gadis cantik dan
seksi melintas di hadapannya. Sosok pribadi Desy memang cukup supel dalam
bergaul dan sedikit genit termasuk kepada Rudy yang sering mengantarkan Desy
dari jalan besar menuju ke kediaman Desy yang masuk ke dalam gang.
Suatu
sore, Desy pulang dari sekolah. Seperti biasa Rudy mengantarnya dari jalan raya
menuju ke rumah. Sore itu suasana agak mendung dan hujan rintik-rintik, keadaan
di sekitar juga sepi, maklumlah daerah itu berada di pinggiran kota YK.
Dan
Rudy memutuskan saat inilah kesempatan terbaiknya untuk melampiaskan hasrat
birahinya kepada Desy. Ia telah mempersiapkan segalanya, termasuk lokasi tempat
dimana Desy nanti akan dikerjai. Rudy sengaja mengambil jalan memutar lewat
jalan yang lebih sepi, jalurnya agak jauh dari jalur yang dilewati sehari-hari
karena jalannya memutar melewati area pekuburan.
“Lho
koq lewat sini Pak?”, tanya Desy.
“Di depan ada kawinan, jadi jalannya ditutup”, bujuk Rudy sambil terus mengayuh becaknya.
“Di depan ada kawinan, jadi jalannya ditutup”, bujuk Rudy sambil terus mengayuh becaknya.
Dengan
sedikit kesal Desy pun terpaksa mengikuti kemauan Rudy yang mulai mengayuh
becaknya agak cepat. Setelah sampai pada lokasi yang telah direncanakan Rudy,
yaitu di sebuah bangunan tua di tengah areal pekuburan, tiba-tiba Rudy
membelokkan becaknya masuk ke dalam gedung tua itu.
“Lho
kenapa masuk sini Pak?”, tanya Desy.
“Hujan..”, jawab Rudy sambil menghentikan becaknya tepat di tengah-tengah bangunan kuno yang gelap dan sepi itu. Dan memang hujan pun sudah turun dengan derasnya.
“Hujan..”, jawab Rudy sambil menghentikan becaknya tepat di tengah-tengah bangunan kuno yang gelap dan sepi itu. Dan memang hujan pun sudah turun dengan derasnya.
Bangunan
tersebut adalah bekas pabrik tebu yang dibangun pada jaman belanda dan sekarang
sudah tidak dipakai lagi, paling-paling sesekali dipakai untuk gudang warga.
Keadaan seperti ini membuat Desy menjadi semakin panik, wajahnya mulai terlihat
was-was dan gelisah.
“Tenang..
Tenang.. Kita santai dulu di sini, daripada basah-basahan sama air hujan
mending kita basah-basahan keringat..”, ujar Rudy sambil menyeringai turun dari
tempat kemudi becaknya dan menghampiri Desy yang masih duduk di dalam becak.
Bagai
tersambar petir Desy pun kaget mendengar ucapan Rudy tadi.
“A..
Apa maksudnya Pak?”, tanya Desy sambil terbengong-bengong.
“Non
cantik, kamu mau ini?” Rudy tiba-tiba menurunkan celana komprangnya,
mengeluarkan penisnya yang telah mengeras dan membesar. Desy terkejut setengah
mati dan tubuhnya seketika lemas ketika melihat pemandangan yang belum pernah
dia lihat selama ini.
“J..
Jaangan Pak.. Jangann..” pinta Desy dengan wajah yang memucat.
Sejenak
Rudy menatap tubuh Desy yang menggairahkan, dengan posisinya yang duduk itu
tersingkaplah dari balik rok abu-abu seragam SMU-nya kedua paha Desy yang putih
bersih itu. Kaos kaki putih setinggi betis menambah keindahan kaki gadis itu.
Dan di bagian atasnya, kedua buah dada ranum nampak menonjol dari balik baju
putih seragamnya yang berukuran ketat.
“Ampunn
Pak.. Jangan Pak..”,
Desy
mulai menangis dalam posisi duduknya sambil merapatkan badan ke sandaran becak,
seolah ingin menjaga jarak dengan Rudy yang semakin mendekati tubuhnya. Tubuh Desy
mulai menggigil namun bukan karena dinginnya udara saat itu, tetapi tatkala
dirasakannya sepasang tangan yang kasar mulai menyentuh pahanya. Tangannya
secara refleks berusaha menampik tangan Rudy yang mulai menjamah paha Desy,
tapi percuma saja karena kedua tangan Rudy dengan kuatnya memegang kedua paha Desy.
“Oohh..
Jangann.. Pak.. Tolongg.. Jangann..”,
Desy
meronta-ronta dengan menggerak-gerakkan kedua kakinya. Akan tetapi Rudy malahan
semakin menjadi-jadi, dicengkeramnya erat-erat kedua paha Desy itu sambil
merapatkan badannya ke tubuh Desy.Desy pun menjadi mati kutu sementara isak
tangisnya menggema di dalam ruangan yang mulai gelap dan sepi itu.
Kedua
tangan kasar Rudy mulai bergerak mengurut kedua paha mulus itu hingga menyentuh
pangkal paha Desy. Tubuh Desy menggeliat ketika tangan-tangan Rudy mulai
menggerayangi bagian pangkal paha Desy, dan wajah Desy si gadis SMA cantik
menyeringai ketika jari-jemari Rudy mulai menyusup masuk ke dalam celana
dalamnya.
“Iihh..”,
pekikan Desy kembali menggema di ruangan itu di saat jari Rudy ada yang masuk
ke dalam liang vaginanya.
Tubuh
Desy menggeliat kencang di saat jari itu mulai mengorek-ngorek lubang
kewanitaannya. Desah nafas Rudy semakin kencang, dia nampak sangat menikmati
adegan ‘pembuka’ ini. Ditatapnya wajah Desy yang megap-megap dengan tubuh yang
menggeliat-geliat akibat jari tengah Rudy yang menari-nari di dalam lubang
kemaluannya.
“Cep..
Cep.. Cep..”, terdengar suara dari bagian selangkangan Desy.
Saat
ini lubang kemaluan Desy telah banjir oleh cairan kemaluannya yang mengucur
membasahi selangkangan dan jari-jari Rudy. Puas dengan adegan ‘pembuka’ ini, Rudy
mencabut jarinya dari lubang kemaluan Desy. Desy nampak terengah-engah, air
matanya juga meleleh membasahi pipinya.
Rudy
kemudian menarik tubuh Desy turun dari becak, gadis itu dipeluknya erat-erat,
kedua tangannya meremas-remas pantat gadis itu yang sintal sementara Desy hanya
bisa terdiam pasrah, detak jantungnya terasa di sekujur tubuhnya yang gemetaran
itu.
Rudy
juga menikmati wanginya tubuh Desy sambil terus meremas remas pantat gadis itu.
Selanjutnya Rudy mulai menikmati bibir Desy yang tebal dan sensual itu, dikulumnya
bibir itu dengan rakus bak seseorang yang tengah kelaparan melahap makanan.
“Eemmgghh..
Mmpphh..”, Desy mendesah-desah di saat Rudy melumat bibirnya.
Dikulum-kulum,
digigit-gigitnya bibir Desy si gadis SMA cantik oleh gigi dan bibir Rudy yang
kasar dan bau rokok itu. Ciuman Rudy pun bergeser ke bagian leher gadis itu.
“Oohh..
Eenngghh..”, Desy mengerang-ngerang di saat lehernya dikecup dan dihisap-hisap
oleh Rudy.
Cengkeraman
Rudy di tubuh Desy cukup kuat sehingga membuat Desy sulit bernafas apalagi
bergerak, dan hal inilah yang membuat Desy pasrah di hadapan Rudy yang tengah
memperkosanya. Setelah puas, kini kedua tangan kekar Rudy meraih kepala Desy dan
menekan tubuh Desy ke bawah sehingga posisinya berlutut di hadapan tubuh Rudy
yang berdiri tegak di hadapannya. Langsung saja oleh Rudy kepala Desy
dihadapkan pada penisnya.
“Ayo..
Jangan macam-macam non cantik.. Buka mulut kamu”, bentak Rudy sambil menjambak
rambut Desy.
Takut
pada bentakan Rudy, Desy si gadis SMA cantik tak bisa menolak permintaannya.
Sambil terisak-isak dia sedikit demi sedikit membuka mulutnya dan segera saja Rudy
mendorong masuk penisnya ke dalam mulut Desy.
“Hmmphh..”,
Desy mendesah lagi ketika benda menjijikkan itu masuk ke dalam mulutnya hingga
pipi Desy menggelembung karena batang kemaluan Rudy yang menyumpalnya.
“Akhh..” sebaliknya Rudy mengerang nikmat.
“Akhh..” sebaliknya Rudy mengerang nikmat.
Kepalanya
menengadah keatas merasakan hangat dan lembutnya rongga mulut Desy di sekujur
batang kemaluannya yang menyumpal di mulut Desy. Desy menangis tak berdaya
menahan gejolak nafsu Rudy. Sementara kedua tangan Rudy yang masih mencengkeram
erat kepala Desy mulai menggerakkan kepala Desy maju mundur, mengocok penisnya
dengan mulut Desy. Suara berdecak-decak dari liur Desy terdengar jelas
diselingi batuk-batuk.
Beberapa
menit lamanya Rudy melakukan hal itu kepada Desy, dia nampak benar-benar
menikmati. Tiba-tiba badan Rudy mengejang, kedua tangannya menggerakkan kepala Desy
semakin cepat sambil menjambak-jambak rambut Desy. Wajah Rudy menyeringai,
mulutnya menganga, matanya terpejam erat dan..
“Aakkhh..”,
Rudy melengking, croot.. croott.. crroott..
Seiring
dengan muncratnya cairan putih kental dari kemaluan Rudy yang mengisi mulut Desy
si gadis SMA cantik yang terkejut menerima muntahan cairan itu. Desy berusaha
melepaskan batang penis Rudy dari dalam mulutnya namun sia-sia, tangan Rudy
mencengkeram kuat kepala Desy. Sebagian besar sperma Rudy berhasil masuk
memenuhi rongga mulut Desy dan mengalir masuk ke tenggorokannya serta sebagian
lagi meleleh keluar dari sela-sela mulut Desy.
“Ahh”,
sambil mendesah lega, Rudy mencabut batang kemaluannya dari mulut Desy.
Nampak
batang penisnya basah oleh cairan sperma yang bercampur dengan air liur Desy.
Demikian pula halnya dengan mulut Desy yang nampak basah oleh cairan yang sama.
Desy meski masih dalam posisi terpaku berlutut, namun tubuhnya juga lemas dan
shock setelah diperlakukan Rudy seperti itu.
“Sudah
Pak.. Sudahh..” Desy menangis sesenggukan, terengah-engah mencoba untuk
‘bernego’ dengan Rudy yang sambil mengatur nafas berdiri dengan gagahnya di
hadapan Desy.
Nafsu
birahi yang masih memuncak dalam diri Rudy membuat tenaganya menjadi kuat
berlipat-lipat kali, apalagi dia telah menenggak jamu super kuat demi
kelancaran hajatnya ini sebelumnya. Setelah berejakulasi tadi, tak lama
kemudian nafsunya kembali bergejolak hingga batang kemaluannya kembali
mengacung keras siap menerkam mangsa lagi.
Rudy
kemudian memegang tubuh Desy yang masih menangis terisak-isak. Desy sadar akan
apa yang sebentar lagi terjadi kepadanya yaitu sesuatu yang lebih mengerikan.
Badan Desy bergetar ketika Rudy menidurkan tubuh Desy di lantai gudang yang
kotor itu, Desy yang mentalnya sudah jatuh seolah tersihir mengikuti arahan Rudy.
Setelah
Desy si gadis SMA cantik terbaring, Rudy menyingkapkan rok abu-abu seragam SMU Desy
hingga setinggi pinggang.Kemudian dengan gerakan perlahan, Rudy memerosotkan
celana dalam putih yang masih menutupi selangkangan Desy. Kedua mata Rudy pun
melotot tajam ke arah kemaluan Desy. Kemaluan yang merangsang, ditumbuhi rambut
yang tidak begitu banyak tapi rapi menutupi bibir vaginanya, indah sekali.
Rudy
langsung saja mengarahkan batang penisnya ke bibir vagina Desy. Desy menjerit
ketika Rudy mulai menekan pinggulnya dengan keras, batang penisnya yang panjang
dan besar masuk dengan paksa ke dalam liang vagina Desy.
“Aakkhh..”,
Desy menjerit lagi, tubuhnya menggelepar mengejang dan wajahnya meringis
menahan rasa pedih di selangkangannya.
Kedua
tangan Desy si gadis SMA cantik ditekannya di atas kepala, sementara ia dengan
sekuat tenaga melesakkan batang kemaluannya di vagina Desy dengan kasar dan
bersemangat.
“Aaiihh..”,
Desy melengking keras di saat dinding keperawanannya berhasil ditembus oleh batang
penis Rudy. Darah pun mengucur dari sela-sela kemaluan Desy.
“Ohhss.. Hhsshh.. Hhmmh.. Eehhghh..” Rudy mendesis nikmat.
“Ohhss.. Hhsshh.. Hhmmh.. Eehhghh..” Rudy mendesis nikmat.
Setelah
berhasil melesakkan batang kemaluannya itu, Rudy langsung menggenjot tubuh Desy
dengan kasar.
“Oohh..
Oogghh.. Oohh..”, Desy mengerang-ngerang kesakitan. Tubuhnya terguncang-guncang
akibat gerakan Rudy yang keras dan kasar.
Sementara
Rudy yang tidak peduli terus menggenjot Desy dengan bernafsu. Batang penisnya
basah kuyup oleh cairan vagina Desy yang mengalir deras bercampur darah
keperawanannya. Sekitar lima menit lamanya Rudy menggagahi Desy si gadis SMA
cantik yang semakin kepayahan itu, sepertinya Rudy sangat menikmati setiap
hentakan demi hentakan dalam menyetubuhi Desy, sampai akhirnya di menit
ke-delapan, tubuh Rudy kembali mengejang keras, urat-uratnya menonjol keluar
dari tubuhnya yang hitam kekar itu dan Rudy pun berejakulasi.
“Aahh..”
Rudy memekik panjang melampiaskan rasa puasnya yang tiada tara dengan
menumpahkan seluruh spermanya di dalam rongga kemaluan Desy yang tengah
menggelepar kepayahan dan kehabisan tenaga karena tak sanggup lagi mengimbangi
gerakan-gerakan Rudy.
Dan
akhirnya kedua tubuh itupun kemudian jatuh lunglai di lantai diiringi desahan
nafas panjang yang terdengar dari mulut Rudy. Rudy puas sekali karena telah
berhasil melaksanakan hajatnya yaitu memperkosa gadis cantik yang selama ini
menghiasi pandangannya dan menggoda dirinya.
Setelah
rehat beberapa menit tepatnya menjelang Isya, akhirnya Rudy dengan becaknya
kembali mengantarkan Desy yang kondisinya sudah lemah pulang ke rumahnya.
Karena masih lemas dan akibat rasa sakit di selangkangannya, Desy tak mampu
lagi berjalan normal hingga Rudy terpaksa menuntun gadis itu masuk ke dalam
rumahnya. Suasana di lingkungan rumah yang sepi membuat Rudy dengan leluasa
menuntun tubuh lemah Desy hingga sampai ke teras rumah dan kemudian
mendudukkannya di kursi teras.
Setelah
berbisik ke telinga Desy bahwa dia berjanji akan datang kembali untuk menikmati
tubuhnya yang molek itu, Rudy pun kemudian meninggalkan Desy dengan mengayuh
becaknya menghilang di kegelapan malam, meninggalkan Desy si gadis SMA cantik
yang masih terduduk lemas di kursi teras rumahnya.









No comments: