Cerita Sex Tergoda Oleh Toket Gede Rita
Cerita Dewasa - Awal kisah ini bermula saat aku numpang
kost di rumah temanku yg sudah berkeluarga. Disitu juga ada seorang gadis
cantik adik dari temanku yg ikut tinggal disitu. Dia disuruh membantu mengasuh
anaknya dikala temanku dan istrinya bekerja. Gadis itu bernama Rita. Awalnya
aku memandang gadis itu biasa2 aja, maklum meskipun umurku sudah 27 tahun tapi
aku belum pernah mengenal wanita secara khusus. Itu dikarenakan orang tuaku
menekanku agar aku menuntut ilmu lebih dulu untuk modal masa depanku.
Setelah lulus kuliah pun aku langsung
bekerja, aku merasa berhasil menikmati hasilku selama ini. Maka dari itu kenapa
para gadis ku pandang hanya biasa saja. Apalagi Rita hanya lulusan SD sehingga
aku kurang peduli dengannya.
Hari hari yg kulalui, Rita selalu
melayaniku mulai dari menyiapkan makanku, membersihkan kamarku dan bahkan dia
juga mencucikan bajuku meskipun tanpa aku minta. Selidik punya selidik rupanya Rita
sedikit menaruh hati padaku tp aku tak menaggapinya. Terlihat dari cara dia
memandangku, saat Rita mencuri pandang kearahku, aku pura2 memperhatikan yg
lain.
Sampai pada suatu ketika, temanku besrta
anak istrinya pergi untuk mengunjungi orang tuanya yg berada di kampung selama
seminggu. Hanya tinggal aku dan Rita yg berada di rumah itu. Rupanya kesendirian
kami berdua menimbulkan suasana lain di rumah.
Pada suatu pagi saat Rita menyapu kamarku
yg kebetulan aku sedang bersiap berangkat kerja, posisi tubuh Rita membungkuk
terlihatlah buah dadanya mengelantung. Dengan sedikit basa basi Rita menyapaku.
Entah disengaja ato tidak dia telah menarik perhatianku untuk menikmati
pemandangan buah dada yg mengelantung tanpa terbungkus BH, hanya terbalut baju
yg berpotongan dada rendah. Dengan tidak membuang kesempatan aku terus
memandangi buah dada tersebut.
Menjelang dia hampir selesai menyapu
kamarku, tiba2 dia mendekap perutnya dan merintih kesakitan dgn muka yg
menampakan rasa sakit yg melilit. Aku pun secara reflek memegang lengannya
sambil aku tanya apa yg dia rasakan. Dengan merintih dia menjawab kalo perutnya
terasa mules secara tiba2. Lalu aku bimbing dia ke kamarnya. Kusuruh dia
rebahan di kasur. Rita memintaku untuk mengambilkan obat gosok yg ada di meja
kamarnya. Segera aku mengambil obat gosok tersebut, dia kemudian menggosok
perutnya dgn minyak tersebut dari balik baju yg dia pakai.
Saat dia sedang menggosok perutnya tiba2
dia mengerang dan mengaduh sehingga membuatku sedikit panik dan dgn reflek aku
ikut memegang perutnya sambil ikut mengosoknya. Nampaknya sakitnya sudah
sedikit berkurang. Kepanikanku mulai hilang dan aku mulai sadar kembali. Segera
kusingkirkan tanganku dari perutnya. Tapi tiba2 Rita menarik tanganku dan
dibimbingnya tanganku untuk mengusap dan meremas buah dadanya yg tidak
terbungkus BH itu. Tanpa membuang kesempatan jemari tanganku meremas kedua buah
dadanya dan memilin kedua puting susunya secara bergantian.
Rita merintih nikmat, dia menegrang terus
menerus dan memberi isyarat pada tanganku agar terus memilin putingnya yg
semakin menegang. Ini merupakan kali pertama aku menyentuh puting seorang
gadis. Erangan manja Rita membuat kontolku yg sudah sedari tegang menjadi
semakin menekan celana kerjaku yg sudah kupakai dan siap untuk berangkat kerja
namun untuk saat ini kerjaanku sedikti kutunda hanya untuk bercumbu dgn Rita.
“Aaahhh…mas geli donk…aahhh…” erangan
manja Rita. Posisi dia saat itu duduk membelakangiku. Kemudian dia bersandar di
dadaku sambil wajahnya menengadah sambil menengahkan mukanya dan mulutnya
mengendus-endus leherku.
Tanpa buang waktu, mulut kami akhirnya
saling berpautan, saling mengulum dan saling menjulurkan lidah dengan penuh
nafsu, sementara tanganku terus menyusuri buah dadanya untuk meningkatkan
kegairahannya, sedang tangan Rita mulai hilang kesadarannya oleh kenikmatan itu
dengan ditandai kegairahannya untuk melepas kaitan rok bawahannya dan
dilanjutkan ke kancing-kancing bajunya.
Aku tertegun untuk pertama kalinya aku
menikmati keutuhan tubuh seorang gadis yang hanya mengenakan CD. Namun untuk
beberapa saat aku kembali tersadar dan berkata pada Rita,
“Eh Rita ini sudah jam delapan, aku harus
segera berangkat kerja, bisa terlambat aku”
Kami berdua saling tertegun pandang dan
saling senyum tertahan dan kemudian kami berpeluk cium, sambil aku berkata,
“Aku berangkat sebentar ya dan aku segera
kembali, aku hanya untuk minta ijin kalo aku ada keperluan”
“Iya mas, nanti kita lanjutin lagi, tapi
sebelum berangkat hisap dulu donk putingku” Pinta Rita manja.
Achh lagi-lagi kenikmatan yang tak bisa
ditunda pikirku, dengan “terpaksa” aku hisap dan kujilati putingnya dengan
penuh gairah. Kami saling melepas pelukan yang seolah adalah kerinduan yang
selama ini lama terpendam.
Kebetulan kantorku hanya beberapa ratus
meter dari rumah kost yang aku tempati. Selesai aku menyampaikan alasan yang
dapat diterima atasanku, segera aku bergegas pulang lagi. Ketika aku sampai di
rumah, yang memang setiap harinya sepi pada jam-jam kerja, menambah
kegairahanku waktu aku membuka pintu depan yang tidak terkunci, dan langsung
kukunci saat aku masuk. Tetapi pintu-pintu kamar tertutup. Maka yang pertama
aku tuju adalah kamarku. Aku buka kamarku untuk ganti baju kerjaku dengan
maksud akan ganti baju kaos dengan celana pendek saja.
Aku buka baju dan celanaku satu persatu,
dan saat aku hanya kenakan celana dalamku, tiba-tiba dari belakang, Rita mendekapku.
Rupanya sedari tadi dia aku tinggalkan, dia tidak lagi kenakan bajunya sambil
terus menunggu di kamarku. Maka kembali kenikmatan pagi itu aku teruskan lagi,
dengan saling meraba dan dengan ciuman yang penuh nafsu dan kami berdua hanya
mengenakan celana dalam saja, sehingga kulit kami bisa saling bergesekan
merasakan dekapan secara penuh, sementara kami berpelukan dan mulut berciuman,
kontolku merasakan keempukan tonjolan daging di tengah selangkangan Rita yang
seolah terbelah dua memberikan sarang ke batang kontolku.
Sedangkan dadaku merasakan tonjolan buah
dadanya yang lembut dan torehan puting susunya di dadaku. Tanganku bergerak
dari punggungnya beralih ke pantatnya yang bulat untuk aku remas-remas, sedang
tangannya tetap memegang leher dan kepalaku dengan mulut, bibir dan lidah
saling mengulum.
Kegairahan pagi itu kami lanjutkan di
lantai kamarku, kami saling berguling dan tetap saling peluk menaikkan gairah
petting kami yang pertama kali di lantai kamarku. Maklum kamar indekost dengan
tempat tidurku yang seadanya dan pas-pasan yang pasti kurang pas untuk
kegairahan petting yang memuncak di pagi itu.
Dengan leluasa tangan kami saling bergerak
ke buah dada, kontol, puting dan satu hal selama ini yang jadi obsesiku adalah
keinginan yang terpendam untuk mengemot puting bila melihat buah dada wanita
yang sedemikian montok dan menggairahkan, maka aku tumpahkan obsesiku pada
kenikmatan pagi itu untuk pertama kalinya. Dengan penuh gairah pertama aku
puaskan menjilati putingnya yang aku rasakan semakin menegang dan demikian juga
dengan kontolku, sambil aku gesek-gesekkan ke tonjolan daging yg ada di tengah
selangkangannya.
Aku kembali agak kaget ketika batang
kontolku merasa basah saat aku gesekkan di tonjolan daging selangkangan Rita
yang masih memakai CD, yang bahkan kontolku sendiri belum mengeluarkan cairan
sperma. Maka sambil mulutku mengemot dan menjilati puting susunya, tanganku
mencoba meraba selangkangan Rita diantara belahan daging, namun tiba-tiba dia
memekik
“Aaahhh…maaasss…aku udah ga tahan…”
Maka aku lepaskan kembali dan tanganku
kembali meremas buah dadanya sambil memilin-milin putingnya sambil kontolku
terus aku gesek-gesekkan dicelah selangkangan Rita.
“Ayo mas lepas CDku juga CDmu aku udahga
tahan” pinta Rita penuh nafsu.
Sambil ragu dan deg-degan aku menarik
pelan CD-nya yang masih dalam keadaan telentang sementara aku duduk dan dia
mulai angkat kakinya ke atas saat CD-nya mulai bergeser meninggalkan pantatnya,
sambil terus kutarik perlahan-lahan dengan saling berpandangan mata serta
senyum-senyumnya yang nakal, maka aku dihadapkan dengan sembulan apa yang
disebut clitoris yang ditumbuhi rambut-rambut halus sedikit keriting dan
bllaass, lepas sudah CD-nya tinggalah celah rapat-rapat menganga semu pink dan
semu basah dengan sedikit leleran lendir dari lubang kenikmatan itu.
Tangannya Rita merayap ke selangkanganku
yang masih pakai CD, memencet kontolku yang menonjol dan juga meremasnya. Tanganku mulai mengelus clitorisnya dan
mulutku terus mengulum bibirnya dan kembali dia telentang di lantai dan aku
mulai menindihnya. Dan aku rasakan clitorisnya semakin basah, dan dengan
lahapnya jari tengahku aku cabut dari clitnya untuk kujilati jariku dan aku
rasakan nikmat gurihnya lendir seorang perempuan pertama kalinya.
Lenguhan mulutnya dan dengus napasnya
menaikkan gairahku yang kian meningkat tapi aku ragu untuk menuruti naluriku
mencoba memasukkan kontolku ke lubang senggamanya. Maka sementara aku tahan
walupun kontolku pun juga sudah semakin basah oleh lendirku juga. Aku mulai
merayap ke bawah selangkangannya dan mulutku berhadapan dengan clitorisnya
tanpa dia sadari karena matanya terpejam menikmati gairah yang dirasakan, saat
lidahku mulai menjilat lubang clitorisnya, kembali dia terpekik. Keluaran Togel
“Aaaahhh…nikmat masss….jilat terus
maaasss….aahhhhh aku ga kuat lagi maasss….”
Sambil kuperhatikan pantat, paha, perut
dan kakinya seolah kejang seperti kesakitan tetapi aku sangsi kalau dia sakit,
dan malahan kepalaku dia tekan kuat ke selangkangannya sambil terus mendesah
dan berteriak keenakan. Kemudian dia bangkit sambil menarik CD-ku yang masih
aku kenakan, dan blarr, kontolku menantang tegak
“Mas masukin sekarang yuk, aku udah ga
tahan nih” pintanya.
Dia angkat kakinya sambil telentang dia
bentangkan lebar selangkangannya sambil tangannya membimbing kontolku memasuki
memeknya. “Bleeessss….” Kotolku akhirnya masuk ke dalam lubang memeknya. Sambil menekuk kaki, sementara tanganku
sebagai tumpuan dan dengan berat tubuhku aku tindihkan dan kusodokan kontolku
ke lubang memek yang sedari tadi sudah menunggu, dan aku rasakan sedotan memek
yang sangat kuat pada batang kontolku yang rasanya seperti dikemot-kemot.
“Eehhgehhg… teruss. teruss Mas… maass
nikmat kocok terus aduuh rasanya aku nggak kuat mass ada yang keluar eghh..
eeghh. eehhgg aduuhh.. mass…”
“Aaahhgg-agh… Ritaaa aku aduh egghh, Ritaaa
rasanya memekmu ngemot eghh eehhmm… nikmat… terus sedot sayang aahhh…”
“Mass nikmat… sekali nikmat… dalam sekali.
Aahh aduh… hhaghhah Mass.., aku mau keluarrr”
“Aku juga sayang … ahhgh aku sudah mau
keluar.. ahgghhah”
Dan aku langsung cabut kontolku saat
tubuhnya menegejang dan bergetar sambil menyedot sedot kontolku sehingga aku
tak tahan lagi untuk menyemburkan spermaku dan saat itu aku merasa dia terlepas
dari kontolku, dia bangkit dan menyongsong batang kontolku dengan mulutnya
menyambut semburan spermaku sambil tangannya menggosok clitorisnya, ditimpali
dengan lenguhannya yang tidak beraturan dimulutnya
“Cppokklep.. plekk.. clepk.. clkek..
cslckek” bunyi mulutnya mengemot dan menyedot kontolku sementara aku terasa
bergetar dan tenagaku berangsur-angsur lemas, sampai dia menjilati sisa sperma
pada kontolku dengan bersih.
Sesaat kemudian aku tidur di tempat
tidurku siang itu kita berdua saling berpelukan dan tidak terasa telah jam 3
sore baru kemudian bangun dengan badan terasa agak pegal. Kami kembali berpagut lama dengan saling
rabaan dan remasan masih dalam keadaan tanpa busana. Akhirnya kami mandi
bersama dengan air yang sebelumnya kami siapkan dan Itulah pengalaman pertama
kaliku menikmati hubungan seks dengan seorang gadis kampung bernama Rita.
Selesai.









No comments: